Benarkah Hidup Tak Semudah yang Kita Dibayangkan?
Ungkapan “hidup tak semudah yang dibayangkan?” sudah sering terdengar di mana-mana, biasanya ungkapan ini diucapkan oleh orang-orang yang tidak mudah hidupnya. Apakah hidup ini mudah atau tidak mudah seperti yang dibayangkan, itu semua tergantung kepada pribadi masing-masing. Pertanyaan judul di atas sangat subjektif, oleh karena itu jawaban setiap orang akan berbeda-beda.
Begitu juga makna dari mudah tidak bisa disamaratakan, sebagai contoh sederhana, seorang anak kelas 6 SD yang pandai matematika mengerjakan soal matematika kelas 5 SD, tentu saja anak tersebut mengatakan itu mudah. Namun jika yang mengerjakan soal tersebut tidak pandai matematika, walaupun ia kelas 6 SD, ia akan mengatakan soal tersebut sulit. Jadi satu masalah yang sama bisa jadi itu mudah bagi seseorang dan sulit bagi yang lainnya.
Menjawab pertanyaan “Apakah hidup mudah?” berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa apakah hidup itu mudah atau tidak? Itu tergantung dari individu dalam memaknai dan menyikapi kehidupan.
Menjawab pertanyaan di atas selalu berkaitan dengan “bagaimana kita menyikapi hidup”. Mengambil contoh di Korea Selatan, di sana banyak artis papan atas yang bunuh diri, dia sampai mengakhiri hidupnya karena hidup yang ia jalani tak seindah dan tak semudah yang dibayangkannya. Jika dilihat dengan mata telanjang, artis yang bunuh diri tersebut lebih banyak kelebihan dibandingkan kekurangan. Dia lebih cantik dari kebanyakan orang, dia lebih kaya, dia lebih terkenal, namun yang menjadi pertanyaan besar, mengapa dia bunuh diri.
Walaupun artis tersebut memiliki banyak kelebihan namun dia tidak melihat itu sebagai kelebihan, dia merasa hidupnya tidak mudah, bisa jadi dia menginginkan sesuatu yang lain, misalnya dicintai dan dihargai orang-orang disekitarnya. Setiap orang memilki keyakinan sendiri terhadap hidupnya.
Apakah hidup mudah atau tidak mudah seperti yang kita bayangkan pada akhirnya tergantung pada individu yang menjalaninya. Tentu saja perasaan syukur atas apa pun yang terjadi dalam hidup ini akan membuat hidup semakin mudah, rasa syukur akan menghargai apa yang kita miliki saat ini yang pada akhirnya akan menuntun kita untuk melakukan hal-hal terbaik dalam hidup.
Jadi kesimpulan dari uraian diatas adalah:
“Hidup itu mudah seperti yang dibayangkan bila dipenuhi dengan rasa syukur dan sabar”
Apakah hidup mudah?
Jika memaknai hidup sebagai proses makan dan minum, sehingga fungsi organ tubuh dapat berjalan dengan normal, tentu saja hidup sangat mudah. Namun hidup bagi semua orang mempunyai arti yang berbeda-beda. Ada yang mengartikan hidup adalah dihargai, hidup untuk membahagiakan orang tua, untuk bermanfaat bagi masyarakat, hidup untuk beribadah kepada Allah, dan masih banyak lagi arti hidup bagi setiap orang.Begitu juga makna dari mudah tidak bisa disamaratakan, sebagai contoh sederhana, seorang anak kelas 6 SD yang pandai matematika mengerjakan soal matematika kelas 5 SD, tentu saja anak tersebut mengatakan itu mudah. Namun jika yang mengerjakan soal tersebut tidak pandai matematika, walaupun ia kelas 6 SD, ia akan mengatakan soal tersebut sulit. Jadi satu masalah yang sama bisa jadi itu mudah bagi seseorang dan sulit bagi yang lainnya.
Menjawab pertanyaan “Apakah hidup mudah?” berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa apakah hidup itu mudah atau tidak? Itu tergantung dari individu dalam memaknai dan menyikapi kehidupan.
Benarkah hidup tak semudah yang kita bayangkan?
Lagi-lagi bagaimana seseorang memaknai dan menyikapi hidup sangat mempengaruhi pertanyaan di atas. Seorang dengan penghasilan 2 juta per bulan, membayangkan akan hidup dengan mobil lamborgini, pesawat jet pribadi dan liburan keluar negeri setiap bulan, akan menjawab pertanyaan di atas dengan “hidup tak semudah yang kita bayangkan”. Namun berbeda jika orang penghasilan 2 juta tersebut membayangkan akan memiliki smartphone Xiaomi Redmi 5A, atau membayangkan akan hidup dengan liburan ke tempat wisata lokal setiap minggu. Tentu saja orang tersebut akan mengatakan “hidup semudah yang kita bayangkan”.Menjawab pertanyaan di atas selalu berkaitan dengan “bagaimana kita menyikapi hidup”. Mengambil contoh di Korea Selatan, di sana banyak artis papan atas yang bunuh diri, dia sampai mengakhiri hidupnya karena hidup yang ia jalani tak seindah dan tak semudah yang dibayangkannya. Jika dilihat dengan mata telanjang, artis yang bunuh diri tersebut lebih banyak kelebihan dibandingkan kekurangan. Dia lebih cantik dari kebanyakan orang, dia lebih kaya, dia lebih terkenal, namun yang menjadi pertanyaan besar, mengapa dia bunuh diri.
Walaupun artis tersebut memiliki banyak kelebihan namun dia tidak melihat itu sebagai kelebihan, dia merasa hidupnya tidak mudah, bisa jadi dia menginginkan sesuatu yang lain, misalnya dicintai dan dihargai orang-orang disekitarnya. Setiap orang memilki keyakinan sendiri terhadap hidupnya.
Apakah hidup mudah atau tidak mudah seperti yang kita bayangkan pada akhirnya tergantung pada individu yang menjalaninya. Tentu saja perasaan syukur atas apa pun yang terjadi dalam hidup ini akan membuat hidup semakin mudah, rasa syukur akan menghargai apa yang kita miliki saat ini yang pada akhirnya akan menuntun kita untuk melakukan hal-hal terbaik dalam hidup.
Jadi kesimpulan dari uraian diatas adalah:
“Hidup itu mudah seperti yang dibayangkan bila dipenuhi dengan rasa syukur dan sabar”
Posting Komentar untuk "Benarkah Hidup Tak Semudah yang Kita Dibayangkan?"