Cara Pemilihan Obat Berdasarkan Kondisi Patologis

Cara Pemilihan Obat Berdasarkan Kondisi Patologis

Pemberian obat kepada pasien harus memperhatikan kondisi patologisnya. Berikut ini ketentuan umum pemilihan obat berdasarkan kondisi patologis pasien.

1. Gangguan Saluran Pencernaan

Prinsip umum penggunaan obat pada penderita dengan penyakit saluran cerna adalah sebagai berikut:
  • Hindarkan obat iritan, misalnya KCL, aspirin, antiinflamasi, steroid, dan AINS, pada saluran cerna.
  • Hindarkan sediaan lepas lambat dan sediaan salut enterik pada keadaan hiper maupun hipomotilitas saluran cerna.
  • Berikan levodopo dalam kombinasi dengan karbidova.
  • Untuk obat-obat lain, dosis harus disesuaikan berdasarkan respons klinik penderita dan/atau jika perlu melalui pengukuran kadar obat dalam plasma.

2. Penyakit Kardiovaskuler

Adapun untuk penyakit kardiovaskuler, prinsip umumnya adalah turunkan dosis awal maupun dosis penunjang dan sesuaikan dosis berdasarkan respons klinis penderita dan/atau jika perlu melalui pengukuran kadar obat dalam plasma.

3. Penyakit Hati

Untuk penderita penyakit hati, prinsip umum penggunaan obat adalah sebagai berikut:
  • Sedapat mungkin dipilih obat yang eliminasinya terutama melalui ekskresi ginjal.
  • Hindarkan penggunaan obat-obat yang mendepresi susunan saraf pusat (terutama morfin), diuretik tiazid dan diuretik kuat, obat-obat menyebabkan konstipasi, antikoagulan oral, kontrasepsi oral, dan obat-obat hepatotoksik.
  • Gunakan dosis yang lebih rendah dari normal, terutama obat-obat yang eliminasi utamanya melalui metabolisme hati. Karena tidak ada pedoman umum untuk menghitung berapa besar dosis yang harus diturunkan, maka gunakan educated guess atau ikuti petunjuk dari pabrik obat yang bersangkutan jika ada. 

4. Penyakit Ginjal

Pada penderita penyakit ginjal, prinsip penggunaan obat berdasarkan ketentuan berikut ini.
  • Sedapat mungkin dipilih obat yang eliminasinya terutama melalui hati, baik obatnya sendiri maupun metabolit aktifnya.
  • Hindarkan penggunaan obat golongan tetrasiklin untuk semua derajat gangguan ginjal (kecuali doksisilin dan minoksilin yang dapat diberikan asal fungsi ginjal tetap dimonitor), diuretik hemat kalium, diuretik tiazid, antidiabetik oral, dan aspirin (parasetamol mungkin merupakan analgesik yang paling aman pada penyakit ginjal).
  • Gunakan dosis yang lebih rendah dari normal, terutama obat-obat yang eliminasi utamanya melalui ekskresi ginjal.

Sumber: Buku Pintar Apoteker

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Cara Pemilihan Obat Berdasarkan Kondisi Patologis"